Sabtu, 16 Juli 2011

KALA I PERSALINAN

Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar).                                 Dalam persalinan terdapat 4 kala persalinan.
1. kala 1 persalinan
dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.
fase kala 1 persalinan
  1. fase laten
  • dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm
  • kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik
  • tidak terlalu mules
    2.  fase aktif
  • kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit
  • lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules
  • pembukaan dari 4 cm sampai lengkap(10cm)
  • terdapat penurunan bagian terbawah janin
Persiapan
  • ruang bersalin dan asuhan bayi baru lahir
  • perlengkapan dan obat esensial
  • rujukan (bila diperlukan)
  • asuhan sayang ibu dalam kala 1
  • upaya pencegahan infeksi yang diperlukan
Asuhan Sayang Ibu
  • memberi dukungan emosional kepada ibu bahwa ibu harus bangga dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT dan optimis bahwa ibu bisa mendidik anak dengan baik
  • mengatur posisi yang nyaman bagi ibu
  • cukup asupan cairan dan nutrisi
  • keleluasaan untuk mobilisasi, termasuk ke kamar kecil
  • penerapan prinsip pencegahan infeksi yang sesuai
Yang tidak dianjurkan
  • kateterisasi rutin
  • periksa dalam berulang kali (tanpa indikasi yang jelas)
  • mengharuskan ibu pada posisi tertentu dan membatasi mobilisasi (pergerakan)
  • memberikan informasi yang tidak akurat atau berlawanan dengan kenyatan
Mengosongkan kandung kemih
  • memfasilitasi kemajuan persalinan
  • memberi rasa nyaman bagi ibu
  • mengurangi gangguan kontraksi
  • mengurangi penyulit pada distosia bahu (bahu besar/lebar)
  • bila dilakukan sendiri dapat mencegah terjadinya infeksi akibat trauma atau iritasi
Anamnesis/wawancara
  • identifikasi klien (biodata)
  • gravida (kehamilan), para (persalinan), abortus (keguguran), jumlan anak yang hidup
  • HPHT (Hari Pertama Haid yang Terakhir)
  • taksiran persalinan
  • riwayat penyakit (sebelum dan selama kehamilan) termasuk alergi
  • riwayat persalinan
Periksa abdomen
  • tinggi fundus uteri (TFU)
  • menentukan presentasi dan letak janin
  • menentukan penurunan bagian terbawah janin
  • memantau denyut jantung janin (DJJ)
  • menilai kontraksi uterus
Periksa dalam (PD)
  • tentukan konsistensi dan pendataran serviks (termasuk kondisi jalan lahir)
  • mengukur besarnya pembukaan
  • menilai selaput ketuban
  • menentukan presentasi dan seberapa jauh bagian terbawah telah melalui jalan lahir
  • menentukan denominator (petunjuk)
Riwayat yang harus diperhatikan
  • pernah bedah sesar (sectio cesarea)
  • riwayat perdarahan berulang
  • prematuritas  atau tidak cukup bulan
  • ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum waktunya)
  • pewarnaan mekonium cairan ketuban
  • infeksi ante atau intrapartum
  • hipertensi
  • tinggi badan dibawah 140 (resiko panggul sempit)
  • adanya gawat janin
  • primipara dengan bagian terbawah masih tinggi
  • malpresentasi atau malposisi
  • tali pusat menumbung
  • keadaan umum jelek atau syok
  • inersia uteri atau fase laten memanjang
  • partus lama
Partograf
instrumen untuk memantau kemajuan persalinan, data untuk membuat keputusan klinik dan dokumentasi asuhan persalinan yang diberikan oleh seorang penolong persalinan.
Memberikan asuhan persalinan pada kala 1
1. perubahan fisiologis dan psikologis pada kala 1
  • perubahan fisiologis                                                                                                             beberapa perubahan yang terjadi pada masa persalinan, yaitu:                                                                                       Tekanan Darah                                                                                                                    TD meningkat, sistolik rata-rata naik 10-20mmHg, diastolik 5-10mmHg, antara kontraksi TD normal. rasa sakit, cemas, dapat meningkatkan TD                           Metabolisme                                                                                                               Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas otot skeletal. peningkatan ini ditandai adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yanghilang.                                                                                                           Suhu tubuh                                                                                                                        suhu tubuh sedikit meningkat (tidak lebih dari 0,5-1C) karena peningkatan metabolisme terutama selama dan segera setelah persalinan.                                         Detak Jantung                                                                                                                      Detak jantung akan meningkat cepat selama kontraksi berkaitan juga dengan peningkatan metabolisme. sedangkan antara kontraksi detak jantung mengalami peningkatan sedikit dibanding sebelum persalinan.                                                     Pernafasan                                                                                                                                Terjadi peningkatan laju pernafasan berhubungan dengan peningkatan metabolisme. hipeventilasi yang lama dapat menyebabkan alkalosis.                          Perubahan pada ginjal                                                                                                           poliuri(jumlah urin lebih dari normal) sering terjadi selama persalinan, disebabkan oleh peningkatan kardiak output, peningkatan filtrasi glomerulus dan peningkatan aliran plasma ginjal. proteinuria dianggap gejala normal selama persalinan             Perubahan Gastro Intestinal (GI)                                                                                         motilitas lambung dan absorbsi makanan padat secara substansial berkurang banyak selama persalian. pengeluaramn getah lambung berkurang, menyebabkan aktivitas pencernaan hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi lambat. cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa. mual dan muntah sering terjadi sampai akhir kala I                                                                 Perubahan Hematologi                                                                                                        hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram/100ml selama persalianan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca persalinan kecuali pada perdarahan postpartum
 2. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh:
  • pengalaman sebelumnya
  • kesiapan emosi
  • persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb)
  • support sistem
  • lingkungan
  • mekanisme koping
  • kultur
  • sikap terhadap kehamilan
masalah psikologis yang mungkin terjadi
# kecemasan menghadapi persalinan
intervensinya: kaji penyebab kecemasan, orientasikan ibu terhadap lingkungan , pantau tanda vital (tekanan darah dan nadi), ajarkan teknik2 relaksasi, pengaturan nafas untuk memfasilitasi rasa nyeri akibat kontraksi uterus
# kurang pengetahuan tentang proses persalinan
intervensinya: kaji tingkat pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan pertolongan persalinan yang akan dilakukan, informed consent
# kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif)
intervensinya: berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami) untuk selalu mendampingi selama proses persalinan berlangsung
Pengurangan Rasa Sakit (pain relief)
berdasarkan hasil penelitian, pemebrian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan akan dapat membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam melalui proses persalinan normal.
metode mengurangi rasa nyeri yang dilakukan secara terus menerus dalam bentuk dukungan harus dipilih yang bersifat sederhana, biaya rendah, resiko renedah, membantu kemajuan persalinan, hasil kelahiran bertambah baik dan bersifat sayang ibu.
menurut Varney, pendekatan untuk  mengurangi rasa sakit dapat dilakukan dengan cara:
  • menghadirkan seseorang yang dapat memberikan dukungan selama persalinan (suami, orang tua)
  • pengaturan posisi :duduk atau setengah duduk, posisi merangkak, berjongkok atau berdiri, berbaring miring ke kiri
  • relaksasi dan pernafasan
  • istirahat dan privasi
  • penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan
  • asuhan diri
  • sentuhan
beberapa teknik dukungan untuk mengurangi rasa sakit
  • kehadiran seorang pendamping yang terus menerus, sentuhan yang nyaman, dan dorongan dari orang yang memberikan support
  • perubahan posisi dan pergerakan
  • sentuhan dan massase
  • counterpressure untuk mengurangi tegangan pada ligamen
  • pijatan ganda pada pinggul
  • penekanan pada lutut
  • kompres hangat dan kompres dingin
  • berendam
  • pengeluaran suara
  • visualisasi dan pemusatan perhatian (dengan berdoa)
  • musik yang lembut dan menyenangkan ibu
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis  ibu dan keluarga
a. mengatur posisi
anjurkan ibu untuk mengatur posisi yang nyaman selama persalinan, anjurkan suami atau pendamping untuk membantu ibu mengatur posisi. ibu boleh berjalan, berdiri atau jongkok (membantu proses turunnya bagian terendah janin). berbaring miring (memberi rasa santai, memberi oksigenisasi yang baik ke janin, mencegah laserasi) atau merangkak(mempercepat rotasi kepala janin, peregangan minimal pada perineum, baik pada ibu yang mengeluh sakit punggung). posisi terlentang kurang dianjurkan karena dapat menyebabkan menurunnya sirkulasi darah dari ibu ke plasenta berdampak pada terjadinya hipoksia janin.
b. pemberian cairan dan nutrisi
berikan ibu asupan makanan ringan dan minum aior sesering mungkin agar tidak terjadi dehidrasi. dehidrasi dapat memperlambat kontraksi/ kontraksi menjadi kurang efektik
Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK)
anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin setiap 2 jam sekali atau lebih sering atau jika kandung kemih penuh. anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi, jangan dilakukan kateterisasi kecuali ibu tidak dapat berkemih secara normal. tindakan kateterisasi dapat menimbulkan rasa sakit dan menimbulkan resiko infeksi serta perlukaan pada kandung kemih.
kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan:
  • memperlambat turunnya bagian terendah janin
  • menimbulkan rasa tidak nyaman
  • meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri
  • mengganggu penatalaksanaan distosia bahu
  • meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pascapersalinan
Buang Air Besar (BAB)
anjurkan ibu untuk BAB jika perlu. jika ibu ingin merasakan BAB saat fase aktif harus dipastikan apakah yang dirasakan ibu bukan disebabkan oleh tekanan pada rektum, jika ibu belum siap melahirkan diperbolehkan BAB di kamar mandi
tindakan klisma tidak dianjurkan dilakukan secara rutin karena dapat meningkatkan jumlah feses yang keluar pada kala II dan dapat meningkatkan resiko infeksi.
Mencegah Infeksi
menjaga lingkungan yang bersih sangat penting untuk mewujudkan kelahiran yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi. kepatuhan dalam menjalankan praktek2 pencegahan infeksi yang baik juga akan melindungi penolong dan keluarga dari resiko infeksi
anjurkan ibu untuk mandi dan mengenakan pakaian yang bersih sebelum persalinan. anjurkan pada keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan ibu atau bayi baru lahir(BBL)
gunakan alat2 steril atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dan sarung tangan pada saat diperlukan dalam melakukan pertolongan persalinan.

Fisiologi Inisiasi Persalinan Normal

Apa yang sebenarnya terjadi pada saat kehamilan ? dan bagaimana timbulnya inisiasi persalinan atau bagaimana persalinan dimulai ? kenapa bisa tiba tiba terjadi kontraksi, padahal tadinya selama hamil, tenang tenang saja ?
Saya coba mengajak anda mengenal lebih jauh tentang persalinan.
Persalinan : Hasil akhir dari koordinasi antara kontraksi miometrium dan dilatasi serviks
Dipengaruhi faktor2 endokrin yang terjadi pada serviks dan miometrium selama kehamilan akhir dan persalinan
Perubahan-2 ini merupakan syarat mutlak suksesnya induksi persalinan
Pengetahuan tentang transisi dari pemeliharaan kehamilan (uterus tenang) ke saat mulainya proses persalinan (kontraksi uterus kuat) terus menemukan konsep yang terlibat dalam fisiologi persalinan normal.
Fisiologi persalinan normal, melibatkan 2 hal dibawah ini
  1. Endokrinologi persalinan
  2. Fase-fase persalinan pada uterus
Fase-fase persalinan pada uterus

  • Fase 0 : fase tenang
  • Fase 1 : persiapan persalinan
  • Fase 2 : Proses persalinan
  • Fase 3 : Puerpurium
Fase O : fase tenang
  • Relaksasi otot miometrium
  • Fase tenang yang normal ini terjadi pada 95% kehamilan
  • Serviks rigid berkontraksi/kokoh
  • Kadang2 terjadi kontraksi Braxton-hicks
  • Pada fase ini uterus refrakter thd induksi uterotonin
Fase 1 : Persiapan persalinan
  • Ketenangan miometrium harus dihentikan
  • Terjadi aktivasi uterus
  • Perubahan progresif uterus 6-8 mgg terakhir
  • Terjadi perubahan serviks : melunak dan berdilatasi
  • Fundus uteri memproduksi kontraksi
  • Peningkatan yang menyolok reseptor oksitosin pada miometrium
  • Peningkatan jembatan antar sel (gap junction) baik jumlah maupun area
  • Iritabilitas uterus meningkat
  • Responsif terhadap uterotonika
  • Transisi waktu antara kontraksi his yang adekuat
  • Pembentukan segmen bawah uterus
  • Sebelum memasuki fase 2, terjadi peningkatan > 50 kali lipat jumlah reseptor oksitosin pada miometrium
  • Pada serviks terjadi pematangan serviks yang berkaitan dengan 2 perubahan
  • Perusakan & penyusunan kolagen dan perubahan dalam jumlah relatif glikosaminoglikan, yaitu peningkatan asam hialuronat yang bersifat menahan air
Apa saja sih Perubahan yang terjadi pada serviks pada fase 1 ini ?

  • Serat-serat kolagen yang selama kehamilan memberikan dukungan yang rigid, pada akhir kehamilan terjadi peningkatan pemecahan kolagen, dan penyusunan kembali serat2 kolagen
  • Peningkatan jumlah asam hialuronat pada serviks, diikuti peningkatan jumlah air
  • Terjadi penipisan serviks, pelunakan, dan relaksasi sehingga mulai berdilatasi
Fase 2
  • Sinonim dengan kondisi in partu
  • Kontraksi uterus membuat dilatasi serviks
  • Pengeluaran janin dan plasenta
Fase 3
  • Masa Puerpurium
  • Pemulihan ibu dari masa melahirkan anak
  • Kontribusi ibu utnuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup anak
  • Pemulihan fertilitas ibu
  • Miometrium berada dalam keadaan rigid dan berkontraksi terus menerus sehingga menekan pembuluh darah uterina
  • Mencegah perdarahan post partum
  • Onset laktogenesis dan milk let down amat penting bagi kelangsungan hidup bayi
  • Involusi uterus 4-6 minggu (kembalinya uterus ke bentuk normal lagi)
Uterotropin
Zat-zat yang mempersiapkan uterus untuk persalinan
Pelunakan dan pematangan serviks
Peningkatan jumlah reseptor oksitosin pada miometrium
Peningkatan respon kontraktif dari miometrium terhadap uterotonin
Uterotonin
Zat-zat yang bekerja menyebabkan kontraksi miometrium yang khas pada proses persalinan aktif yaitu fase 2 persalinan
Prostaglandin, oksitosin, angiotensin II, arginin vasopresin, bradikinin

Penyakit Lupus

Penyakit LUPUS adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:
  1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
  2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
  3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
  4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
  5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan
Dr. Rahmat Gunadi dari Fak. Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.
“Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.
Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk geja LUPUS. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.
Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.
Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.


Dokter Sehat

Tentang Penyakit Febris


Pengertian Febris
- Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara abnormal (Asuhan Keperawatan Anak 2001).
- Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu lebih dari 38 C (Fadjari Dalam Nakita 2003).
- Febris (demam) yaitu merupakan rspon yangsangat berguna dan menolong   tubuh dalam memerangi infeksi (KesehatanAnak 1999).


Gejala Febris

   - Demam.
- Suhu meningkat > 380 C.
- Menggigil.
- Lesu, gelisah dan rewel serta sulit tidur.
- Berkeringat, wajah merah dan mata berair.
- Selera makan turun.


Penyebab Febris
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adala cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam.
Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.


Pencegahan Febris
Cara pencegahan penyakit ini yaitu dengan cara menjaga makanan yang akan di konsumsi, mencegah terjadinya diri dari serangan hujan, mencegah dari virus, polusi.
untuk lebih lengkapnya mengenai pencegahan, silakan di googling aja yha...heheheheeheheeee


Pengobatan Febris
  • Acetominophen/Paracetamol.
      Bekerja pada hypothalamus.
      10 -15 mg/kgBB/dose PO/PR q4-6 jam maximum; 2,6 gm/24 jam.
      Hepapatoksik bagi yang lemah liver.
  • Ibuprofen (sejenis NSAID)
     Inhibisi bentuknya prostoglandin.
     5-10 mg/kg/dose PO q6-8h prn maximum 40 mg/kg/d or 2.4 g/d.
     Renotoksik, mudah perdarahan lambung.


Patofisiologi Febris
  • Suhu badan tengah/core 'biasa' 37 derajat celcius
  • Dalam 24 jam bervariasi +/- ~0,5 derajat celcius, turun pada pagi naik pada turun
  • Definisi klasik febris.fever: =/> 38 derajat celcius
  • Suhu badan di atur melalui aksi para prostoglandin pada hipotalamus dengan mengubah kontriksi sestem perbedaan darah.

Rabu, 13 Juli 2011

Ciri-Ciri Demam Berdarah

HARI PERTAMA: Badan panas dan perut mual. Tulang rasanga pegel-pegel (kayak nguli seminggu nonstop) terutama di bagian punggung. Bawaannya ngga enak dan seperti mau mati. Terus-terusan berbaring di tempat tidur, dan setiap bangun rasanya badan mau rontok. Setiap elu mau makan, ada rasa enek yang sangat besar. setiap abis makan beberapa saat kemudian rasanya mau muntah. dan ngga bisa tidur sebelum muntah. Setelah beberapa lama akhirnya muntah juga (karena kalo ngga muntah ga bisa tidur). Setelah muntah, pusing dan pegel badan ilang, keluar keringat dingin dan panas ilang...........CUMAN UNTUK SEMENTARA. setelah beberapa menit, panas mulai lagi, pegel mulai lagi.

HARI KE DUA: Sama seperti hari pertama, cuman sedikit agak lebih parah. Frekuensi muntah lebih banyak, dan rasa enek lebih besar. Kalo hari pertama, lu muntah setelah beberapa lama makan, kalo hari ini lu mau muntah ngga jauh waktunya setelah makan.

HARI KE TIGA: Sama juga, cuma jadi lebih lebih parah. Jadi biasanya kita demam hanya dua hari, dan hari ke tiga turun. Tapi, setelah di hari pertama dan ke dua minum obat panas, disertai minum Bear Brand beberapa kaleng, tetep ngga ngaruh dan panas ngga turun-turun. Di hari ini lah, saran gw lu harus berprasangka kalo lu kena DBD. karena sewajarnya, setelah minum obat dan treatmen demam selama 2 hari, seharusnya di hari ke tiga panas turun. Di hari ini, lu ngga bisa makan sama sekali, hanya bisa minum susu, teh anget dan aer putih. setiap ada makanan yang mau masuk, lu pasti ngerasa mau muntah.

Intinya: dari hari 1 sampe ke 3...lu ngga makan apa-apa, karena apa yang lu makan, semuanya keluar lewat muntah.

HARI KE EMPAT: Di pagi harinya, panaslu menurun drastis. keluar keringet dingin gede gede. dan saat ini lu merasa ngerasa "hidup" kembali--setelah tiga hari lu menderita. Di hari ini, perasaan enek, panas, mual, pengen muntah, dsb, sudah mulai ilang. Lu ngerasa sangat haus dan lapar. makanya di hari ini lu "balas dendam"...makan banyak dan enak. Di hari ini orang biasanya seneng karena dipikirnya udah sembuh. padahal trombositlu jatuh banget. kalo normalnya trombosit darah kita 150-300 ribu, trombositlu di hari ke empat bisa cuman 70 ribu ato bisa kurang. Hari ini trombosit gw 69 ribu.

HARI KE LIMA: panas mulai dateng lagi, badan pegel, dan pala pusing. perut mual dan enek, mau muntah. Cuman bedanya, semua perasaan itu kadarnya udah menurun. Sekarang elu udah bisa makan dan ngga muntah (selama elu bisa memanej perasaanlu). jangan makan terburu-buru, pelan pelan aja, sesuap demi sesuap. kalo buru-buru malah enek dan baka muntah. Mulai hari ke lima, gw udah ngga muntah dan bisa makan. Di hari ini, sesuai saran dokter, gw minum air putih sebanyak-banyaknya. Gw dalam 24 jam minum sampe 3 botol aqua gede. Frekuensi kencing tinggi karena gw minum air banyak. Di hari ini, trombosit gw 74 ribu (naek gara gara gw rajin minum air putih).

HARI KE ENAM: panas udah mulai menurun karena efek parasetamol (kalo ga salah itu nama obatnya). rasa mual dan enek udah mulai ilang. pegel badan juga ngga seberapa. yang kerasa adalah lemes, kurang tenaga, kayak kurang darah gitu. tapi udah ngga ada perasaan muntah. gw minum kurang lebih 3 botol aqua gede. Di hari ini gw juga bisa makan 3 kali sehari. Pas malemnya, trombosit gw turun jadi 70 ribu. Di hari ini emang tren-nya naik turun

HARI KE TUJUH: panas udah mulai ilang, yang ada karena minum parasetamol terus, justru badany jadi keluar keringet dingin. untuk sementara frekuensi minum obat parasetamol diturunin. badan gw jadi lebih enak. ini karena gw minum aer sampe 4-5 botol dalam 24 jam. gw juga minum jus jambu biji, jus kurma, angkak, guava, pocari sweat...pokoknya semua saran orang, mitos, dsb dsb gw turutin...hajar bleh. Di hari ini trombosit gw naek jadi 108. menurut dokter, kalo trombosit udah tembus 100 ribu, kita udah boleh pulang. tapi untuk meyakinkan, tren harus naek. jadi hari ke delapan trombosit gw harus lebih dari 108 ribu. kalo sama, ato kurang, berarti gw belum sembuh.

HARI KE DELAPAN: minum diperbanyak. kencing tiap 5-10 menit sekali. panas udah bener2 ilang. yang tinggal cuman lemes. trombosit gw naek jadi 148 ribu. dan akhirnya boleh pulang.

pasca penyembuhan, badan butuh istirahat yang cukup. dan elu masih belum boleh beraktifitas banyak. minum harus banyak. badan masih lemes, tapi udah ngga demam, dan udah bisa beraktifitas.

Demam berdarah bisa dirawat di rumah, asal, lu banyak minum aer (4 sampe 6 botol aqua gede dalam 24 jam, HARUS!!!) dan di hari ke empat harus banyak makan. semua perasaan males makan, males minum, dan males makan obat harus dilawan. perbanyak vitamin C untuk regenerasi. kata orang minum jus jambu biji, jus kurma, angkak, guava, dan pocari sweat secara rutin bisa menaikan trombosit dan mempercepat penyembuhan. gw ngga tau apa itu bener apa engga. tapi yang jelas di rumah sakit ada 6 orang. dan gw pulang paling duluan. yang laen pada males makan, minum obat ga teratur, dan minum aer sedikit. mereka juga males malesan minum jus jus itu.

jadi, kalo kena DBD, selama itu masih hari ke 4, masih bisa kok. kecuali, setelah hari ke empat lu terkecoh dan ngga melakukan treatmen apapun, dan dibiarin aja/ditungguin aja panasnya turun tanpa minum banyak dan makan rutin serta asupan nutrisi dan gizi yang cukup.....lu bakal mati. kuncinya, DBD itu dilawan dengan banyak minum air putih, gizi yang cukup, istirahat terus di tempat tidur, kencing (ngga apa apa bolak balik). setelah hari ke 7 ato delapan, lu pasti bakal sembuh.

Selasa, 12 Juli 2011

Bendungan ASI

Memberi ASI pada bayi merupakan proses alami sebagai kewajiban seorang ibu yang mengasuh anaknya. Karena ASI merupakan makanan utama untuk bayi umur 0-6 bulan pertama kehidupannya. Proses alami untuk memberikan ASI sudah dimulai saat terjadi kehamilan, karena bersama dengan hamil, payudara telah disiapkan sehingga setelah bayi lahir ibu bisa segera memberikan ASI pada bayinya.
Sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat fisiologis dan dengan penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih dengan cepat. Namun keadaan ini bisa menjadi bendungan, pada bendungan payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena dan limfotik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dan alveoli meningkat. Payudara yang terbendung membesar, membengkak, dan sangat nyeri. Payudara dapat terlihat mengkilat dan edema dengan daerah eritema difus. Puting susu teregang menjadi rata, ASI tidak mengalir dengan mudah, dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI. Wanita kadang- kadang menjadi demam.





Sumber :
http://kuliahbidan.wordpress.com

Hamil Kembar

DEFINISI
—-Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli (2 janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang sesuai dengan hokum Hellin. Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya. Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan yang nyata pada kehamilan dengan janin ganda, oleh karena itu mempertimbangkan kehamilan ganda sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan1.
—-
ETIOLOGI
1. Kembar Monozigotik
—-Kembar monozigotik atau identik, muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi untuk berkembang menjadi suatu individu yang terpisah.
Hasil akhir dari proses pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi, dengan uraian sebagai berikut :
• Apabila pembelahan terjadi didalam 72 jam pertama setelah pembuahan, maka dua embrio, dua amnion serta dua chorion akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan di chorionik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta tunggal yang menyatu.
• Apabila pembelahan terjadi antara hari ke-4 dan ke-8 maka dua embrio akan terjadi, masing-masing dalam kantong yang terpisah, dengan chorion bersama, dengan demikian menimbulkan kehamilan kembar diamnionik, monochorionik.
• Apabila terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan dimana amnion telah terbentuk, maka pembelahan akan menimbulkan dua embrio dengan kantong amnion bersama, atau kehamilan kembar monoamnionik, monochorionik.
• Apabila pembuahan terjadi lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik terbentuk, maka pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk kembar yang menyatu.
2. Kembar Dizigot
—-Dizigotik, atau fraternal, kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah. Kembar dizigotik terjadi dua kali lebih sering daripada kembar monozigotik dan insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.
—-
PATOFISIOLOGI
—-Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.
—-Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilan-kehamilan tunggal. Perluasan volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin tunggal.
—-Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan” anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar haemoglobin kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal, cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut.
—-Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak visera abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar duduk.
Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera kembali ke normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk memungkinkan kehamilan dilanjutkan. Berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar.
–—-–
DIAGNOSIS
—-Untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan dengan berhubungan dengan dugaan kehamilan ganda, yaitu :
a. Anamnesis
—-Anamnesis yang dibutuhkan dalam menegakkan diagnosis kehamilan kembar adalah riwayat adanya keturunan kembar dalam keluarga, telah mendapat pengobatan infertilitas, adanya uterus yang cepat membesar: fundus uteri > 4 cm dari amenorea, gerakan anak yang terlalu ramai dan adanya penambahan berat badan ibu menyolok yang tidak disebabkan obesitas atau edema.
b. Pemeriksaan klinik gejala-gejala dan tanda-tanda
—-Adanya cairan amnion yang berlebihan dan renggangan dinding perut menyebabkan diagnosis dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50 % diagnosis kehamilan ganda dibuat secara tepat jika berat satu janin kurang dari 2500 gram, dan 75 % jika berat badan satu janin lebih dari 2500 gram. Untuk menghindari kesalahan diagnosis, kehamilan ganda perlu dipikirkan bila dalam pemeriksaan ditemukan hal-hal berikut ; besarnya uterus melebihi lamanya amenorea, uterus tumbuh lebih cepat dari kehamilan normal, banyak bagian kecil teraba, teraba tiga bagian besar, dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 atau lebih.
c. Pemeriksaan USG
—-Berdasarkan pemeriksaan USG dapat terlihat 2 bayangan janin atau lebih dengan 1atau 2 kantong amnion. Diagnosis dengan USG sudah setelah kehamilan 6-8 minggu dapat menentukan diagnosis akurat jumlah janin pada uterus dari jumlah kantong gestasional yang terlihat.
d. Pemeriksaan radiologi
—-Pemeriksaan dengan rotgen sudah jarang dilakukan untuk mendiagnosa kehamilan ganda karena cahaya penyinaran. Diagnosis pasti kehamilan kembar ditentukan dengan teraba dua kepala, dua bokong, terdengar dua denyut jantung janin, dan dari pemeriksaan ultrasonografi.
Diagnosis diferensial :
• Kehamilan tunggal dengan janin besar
• Hidramnion
• Molahidatidosa
• Kehamilan dengan tumor
TANDA DAN GEJALA
Berikut adalah tanda dan gejala yang mengidentifikasikan kemungkinan kehamilan kembar menurut Bobak (2004):
1) Ukuran uterus, tinggi fundus uteri dan lingkar abdomen melebihi ukuran yang seharusnya untuk usia kehamilan akibat pertumbuhan uterus yang pesat selama trimester kedua.
2) Mual dan muntah berat (akibat peningkatan kadar hCG).
3) Riwayat bayi kembar dalam keluarga.
4) Riwayat penggunaan obat penyubur sel telur, seperti sitrat klomifen (Clomid) atau menotropins (Pergonal).
5) Pada palpasi abdomen didapat dua atau lebih bagian besar dan atau banyak bagian kecil, yang akan semakin mudah diraba terutama pada trimester tiga.
6) Pada auskultasi ditemukan lebih dari satu bunyi denyut jantung janin yang jelas-jelas berbeda satu sama lain (berbeda lebih dari 10 denyut jantung per menit dan terpisah dari detak jantung ibu).


Sumber :
http://kuliahbidan.wordpress.com

Tanda-Tanda Wanita Hamil

 Beberapa gejala-gejala yang terjadi pada kehamilan:

Tidak mendapat haid/menstruasi. Hal ini karena dinding rahim dipersiapkan untuk kehamilan. Penting untuk mengetahui hari pertama haid terakhir, yang dapat menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan. Perlu di ingat bahwa tidak mendapat haid selain sebagai tanda awal kehamilan juga dapat disebabkan hal lain.

Mual dan muntah. Terjadi karena adanya perubahan hormonal. Di kenal sebagai “morning sickness” karena mual dan muntah sering terjadi pada pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan.

Sering kencing/buang air kecil. Terjadi karena kandung kencing tertekan oleh rahim yang membesar. Keluhan biasanya akan berkurang pada kehamilan setelah 12 minggu dan timbul kembali setelah kehamilan 28 minggu.

Mengidam. Menginginkan makanan2 tertentu , terjadi pada bulan-bulan pertama.

Tanda lainnya, seperti pembesaran payudara kencang, puting membesar, berwarna lebih gelap kadang-kadang terasa gatal dan sakit.

Setiap wanita mempunyai gejala yang bervariasi ada yang ringan, berat tapi ada pula yang tidak mempunyai keluhan. Bila gejala-gejala diatas belum terdapat pada anda, maka anda dapat memastikan dengan test lainnya, karena setiap ibu hamil mempunyai keluhan dan gejala yang berlainan.

Untuk memastikan kehamilan anda, maka anda dapat melakukan tes urin. Alat untuk test urin dapat anda temukan di apotik dan anda dapat melakukan tes ini sendiri dirumah.

Pada pemeriksaan dengan test urin adalah mengukur kadar HCG (human chorionic gonadotropin) yaitu hormone yang dihasilkan plasenta dan akan meningkat dalam urin dan darah selama minggu pertama setelah konsepsi.
Dalam menggunakan tes ini perhatikan instruksi yang ada, dan paling akurat dilakukan pada pagi hari, karena hormone ini meningkat jumlahnya pada pagi hari.

Bila masih ragu-ragu periksakanlah ke dokter anda. Dokter akan dapat memastikan kehamilan anda dengan USG (ultrasonografi), ditemukan adanya gambaran janin.

Bissmillahhirrohmannirrohim

Semoga blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.